WELCOME TO MY BLOG,

Minggu, 13 November 2011

JEJARING SOSIAL,,,

JEJERING SOSIAL
Pengertian Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Sejarah Jejaring Sosial 
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer.
Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat.
Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.

Layanan Jejaring Sosial
Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya.






>RESIKO JEJARING SOSIAL<

Mengapa situs jaringan sosial bisa menjadi beban
? Berikut adalah beberapa penjelasan yang paling masuk akal dan bisa diterima.







KERUGIAN PADA KERYAWAN
Meskipun kita tidak bisa memastikan apakah kelompok studi ini benar-benar representatif, karena hanya berisi 237 pegawai, fakta menunjukan bahwa orang dapat dengan mudah tergoda oleh jaringan sosial dan membuang banyak waktu kerja. Studi yang dilakukan Nucleus Research juga menemukan bahwa satu dari 33 pegawai membuat profil Facebook mereka ditempat kerja, dan 87 persen mengatakan bahwa pada dasarnya mereka membuka Facebook yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Ironis memang.






>MALWARE,PENCURIAN IDENTITAS DAN PENCURIAN DATA


Situs jaringan sosial bisa menjadi “kendaraan” pengirim malware dan spyware yang diam-diam ditanamkan cybercriminal. Program-program berbahaya ini dapat menyebar keseluruh jaringan internal perusahaan. Dengan menghancurkan atau menonaktifkan sisitem dan data yang dibutuhkan pegawai untuk melakukan pekerjaan mereka, melware dapat memberi dampak yang luar biasa terhadap produktifitas, disamping “membuang-buang waktu” bagian TI.
Malware dan spyware juga dapat membombardir jaringan intenal. Dengan spam, serangan phising, dan mencuri nama user dan password. Selain itu,waktu yang dibutuhkan bagian TI untuk melawan malwere dan serangan spywere bisa sangat mahal.







>MANFAAT JEJARING SOSIAL

>MANFAAT DI TEMPAT KERJA


Dari beberapa hal yang telah disebutkan sebelumnya, anda mungkin bertanya-tanya mengapa ada manajemen yang mengizinkan pegawainya untuk mengakses situs jaringan sosial di tempat kerja. Mengapa tidak menggunakan tool web filtering untuk memblokir situs sepenuhnya? Namun, manajemen harus berfikir dua kali jika hendak melarang jaringan sosial secara mutlak. Pada tingkat tertentu dan jika digunakan secara tepat, jaringan sosial dapat menguntungkan perusahaan, dan pengguna tool web filtering dapat membantu perusahaan dapat mengambil keuntungan tersebut dan mengurangi resikonya.

Bisa dikatakan bahwa sebagian besar eksekutif senior sekarang ini “Generasi Milenium” generasi sekarang tumbuh tidak hanya di Internet, tapi juga teknologi mobile seperti SMS, chatting, bloging, media sharing, dan sekarang jaringan sosial.
Meskipun banyak eksekutif senior secara bertahap menguasai bentuk-bentuk baru komunikasi, tapi dorongan tersebut tidak datang secara alami sehingga mereka tidak sepenuhnya mengerti betapa ini sangat berakar dalam angkatan kerja muda. Namun sebagai generasi muda yang tumbuh tua, mereka akan mengambil alih bisnis global, menjadi eksekutif perusahaan dan mereka akan membawa kebiasaan mereka bersamanya.
Jadi, memberi larangan keras sama saja dengan memotong cara komunikasi yang mengakar kuat pada gaya hidup orang muda. Larangan tersebut bisa menyebabkan frustasi dan kebencian dari pegawai muda, dan juga mungkin menjauhkan mereka dari tempat dimana mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Calon pegawai yang mempunyai keahlian akan mempertimbangkan larangan tersebut pada saat memilih pekerjaan.
Survei yang pernah dilakukan Diacon melaporkan bahwa 16 persen responden mengatakan kebijakan Internet perusahaan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk bergabung dengan perusahaan tersebut, dan persentase ini akan meningkat seiring dengan banyak nya orang muda yang membanjiri lapangan kerja. Jika manajemen ingin menarik individu tebaik, mereka harus di perhatikan. Manajemen juga harus ingat bahwa dengan memblokir situs jaringan sosial favorit,mereka mungkin akan meminta pegawai yang punya keahlian untuk memberitahu cara mengakali larangan tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengguna situs jaringan sosial secara tepat dapat meningkatkan produktivitas. Dynamic Market pernah melakukan survei di Eropa terhadap 2.000 orang, dan 65 persen menyatakan bahwa jaringan sosial di tempat kerja membuat mereka lebih produktif, dan 45 persen mengatakan telah memicu kreativitas. Ini karena diskusi di jaringan sosial memungkinkan pegawai untuk melakukan brainstorming dengan rekanan perusahaan dan teman-teman, dan proses ini mendorong pendekatan-pendekatan inovatif terhadap masalah-masalah yang tampak sulit. Jaringan sosial memungkinkan pegawai untuk meningktakan pengetahuan dengan berhubungan dengan orang yang ahli, dan mempunyai minat yang sama.
Resiko Dan Manfaat Jaringan Sosial Di Tempat Kerja Image
Selain itu, jaringan sosial membantu pegawai tetap berhubungan dengan teman-teman sekolah dan kampus yang kini memiliki karier di berbagai industri, yang dapat menjadi mitra berharga atau pelanggan. Jaringan sosial juga menyediakan akses ke orang dan peluang yang sangat sulit dijangkau. Dengan lebih dari 300 juta pengguna aktif Facebook, dan meningkatnya jumlah anggota situs berorientasi bisnis seperti LinkedIn, menjadikan jaringan sosial suatu peluang untuk membuat dan menjaga koneksi.
Studi yang dilakukan Massachusetts Insitute of Technology menemukan bahwa pekerja dengan jaringan terbesar tujuh persen lebih produktif disbanding mereka dengan teman Facebook atau Twitter yang lebih sedikit. Jaringan sosial dapat menjadi sumber informasi yang luar biasa tentang pelanggan, pegawai, calon pegawai, pesaing, kondisi industri anda saat ini, dan apa yang dikatakan orang tentang perusahaan anda.
Jaringan sosial perusahaan, blog dan lain-lain juga bisa menjadi alat pemasaran yang sangat beharga. Situs jaringan sosial perusahaan memungkinkan bagian penjualan dan pemasaran untuk terlibat lebih intim, dan berdialog secara interaktif dengan pelanggan. Komunikasi dua arah ini tidak mungkin dilakukan jika perusahaan hanya mengandalkan situs web biasa dan iklan.
Sebuah penelitian di Australia menunjukan bahwa jaringan yang non-bisnis juga dapat meningkatkan produktivitas, karena istirahat sesat memungkinkan pegawai untuk me “reset” konsentrasi mereka. Jika perusahaan dapat mengelola isu-isu lain terkait dengan jaringan sosial, kebocoran data, kerahasiaan, malwere, bandwidth, mengapa tidak mengizinkan pegawai untuk beristirahat dengan yang paling mereka nikmati, yang memang sering kali itu Facebook, Twitter, MySpace dan lain-lain? Penting adanya semangat dalam perusahaan.
Selain itu, orang-orang yang menghabiskan waktu di situs tersebut mungkin akan mencari cara lain untuk menghabiskan waktu jika situs tersebut dilarang. Menghabiskan waktu sudah dimulai sejak belum adanya Facebook. Meskipun jika pegawai memang menghabiskan waktu, apabedanya mereka memenuhi atau melampaui target, atau jika mereka melakukan pekerjaannya dengan baik? Kinerjalah yang penting, dan memiliki pengaruh terbesar terhadap pendapatan perusahaan.







Kesimpulan: Jejaring sosial merupakan sarana komunikasi yang mudah diakses oleh setiap lapisan masyarakat. Namun bila kita terlalu sering mengakses jejaring sosial dalam dunia maya maka akan menimbulkan ketergantungan. Karena banyak orang yang sudah sering mengakses jejaring sosial maka menjadi kebiasaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dari suatu kebiasaan akan timbul suatu kebudayaan. Maka jejaring sosial dapat dikatakan menjadi bagian dari budaya di Indonesia.
tujuannya: untuk bergaul dengan orang lain dengan tujuan yang baik .


Visinya                              :     Meningkatkan kualitas Jejaring sosial sehingga bisa lebih banyak                                                        pengguna yang bisa memanfaatkannya dengan cara                                          komunikasi dan informasi.
Misinya                            :     1. Menerapkan sistem komunikasi yang bisa berkembang di masa                                                        terkini.
                                                2. Membentuk SDM (sumber daya manusia) lebih kreatif dan                                                                berjiwa entrepreneurship.
                                                3. Menghasilkan teknologi komunikasi yang lebih praktis, lebih                                                            mudah, dan efisien.